TUNGKAL ULU - Seekor gajah liar kembali memporak-porandakan Kebun warga di Desa Badang Kecamatan Tungkal Ulu. Ternyata, gajah yang digelar dengan nama Haris ini sudah berkeliaran di Tungkal Ulu sejak Februari lalu.
Sejak Februari lalu, gajah ini telah empat kali merusak tanaman warga. Untung saja, hewan bertubuh besar ini tidak menyerang kw pemukiman warga.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjabbar Ir H Erwin, gajah ini sempat menyerang warga saat dihalau oleh warga belum lama ini.
"Sebelumnya gajah tersebut telah dievakuasi ke Kabupaten Tebo tempat habitatnya, namun kini kembali muncul di Desa Badang sejak Februari lalu," kata Erwin.
Erwin menuturkan, hewan liar ini sempat dipakaikan Global Positioning System (GPS). Karena kian hari dia (Gajah) tumbuh besar, GPS yang dikenakan pada gajah tersebut lepas. Hal ini membuat Dishut kewalahan mengecek keberadaan gajah tersebut.
Menindaklanjuti hal ini, kata Erwin, pihaknya sudah menggelar rapat bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, guna mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap gajah tersebut.
"Bahkan Pak Bupati juga sudah mengirimkan surat ke Dirjen guna menangani hal ini," sebutnya.
Berapa luasan kebun warga yang dirusak Haris? Erwin belum bisa memastikan, masih dalam pendataan di lapangan. Erwin juga mengaku mendapat laporan dari warga, bahwa keberadaan gajah tersebut mulai meresahkan.
"Karena GPS pada gajah ini lepas, jadi kita sudah menyurati Dirjen Kementerian Kehutanan agar mereka bisa mengambil langkah-langkah percepatan pengembalian gajah ini ke habitatnya," beber H Erwin.
Hal senada juga dikatakan Dri Handoyo Kabid Pengamanan dan Perlindungan Hutan, Dinas Kehutanan Tanjab Barat. Pihaknya kesulitan dalam memindahkan gajah tersebut ke habitat asal, lantaran kekurangan fasilitas.
"Bukan semudah memindahkan buaya atau harimau. Paling tidak kita butuhkan truk dan alat-alat pendukung lainnya," sebutnya.
Selain itu kata Dri Handoyo, untuk habitatnya sendiri perlu dipikirkan kembali. Karena terbukti setelah dikembalikan ke habitatnya bersama kawanan gajah yang lain, Haris kembali lagi ke Tanjab Barat.
"Untuk itu rencananya akan dipindahkan ke Reki kawasan hutan yang ada di Kabupaten Batanghari,"terangnya.
Pemindahan habitat gajah, lanjut Dri, perlu persetujuan pihak terkait. "Gajah punya sifat kepekaan dan daya ingat tinggi, yang nantinya peristiwa seperti ini terulang kembali," kata Dri Handoyo.(*)
Penulis : Son
Editor : Andri Damanik
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket
JAMBI – Polda Jambi berhasil telah mengerahkan 1.147 personil bersama TNI dan instansi lain dalam mengamankan Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mom
TANJABBAR - Jalur Hijau di sepanjang Parit Lapis, Kelurahan Patunas sebagian besar sudah berdiri bangunan. Bahkan, ruang terbuka hijau yang digelontorkan Dinas
TANJABBAR - Rafli Kurniato F, S.T warga RT 08 Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir, kaget didatangi 10 anggota Pol PP Tanjabbar dan Lurah setempat, Rabu 25