Si Haris Kembali ke Badang, Ngamuk-ngamuk dan Rusak Tanaman Warga


Selasa, 12 Juli 2016 - 16:24:13 WIB - Dibaca: 1506 kali

Ilustrasi/net / HALOSUMATERA.COM

TUNGKAL ULU - Seekor gajah liar kembali memporak-porandakan Kebun warga di Desa Badang Kecamatan Tungkal Ulu. Ternyata, gajah yang digelar dengan nama Haris ini sudah berkeliaran di Tungkal Ulu sejak Februari lalu.

Sejak Februari lalu, gajah ini telah empat kali merusak tanaman warga. Untung saja, hewan bertubuh besar ini tidak menyerang kw pemukiman warga.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjabbar Ir H Erwin, gajah ini sempat menyerang warga saat dihalau oleh warga belum lama ini.

"Sebelumnya gajah tersebut telah dievakuasi ke Kabupaten Tebo tempat habitatnya, namun kini kembali muncul di Desa Badang sejak Februari lalu," kata Erwin.

Erwin menuturkan, hewan liar ini sempat dipakaikan Global Positioning System (GPS). Karena kian hari dia (Gajah) tumbuh besar, GPS yang dikenakan pada gajah tersebut lepas. Hal ini membuat Dishut kewalahan mengecek keberadaan gajah tersebut.

Menindaklanjuti hal ini, kata Erwin, pihaknya sudah menggelar rapat bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, guna mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap gajah tersebut.

"Bahkan Pak Bupati juga sudah mengirimkan surat ke Dirjen guna menangani hal ini," sebutnya.

Berapa luasan kebun warga yang dirusak Haris? Erwin belum bisa memastikan, masih dalam pendataan di lapangan. Erwin juga mengaku mendapat laporan dari warga, bahwa keberadaan gajah tersebut mulai meresahkan.

"Karena GPS pada gajah ini lepas, jadi kita sudah menyurati Dirjen Kementerian Kehutanan agar mereka bisa mengambil langkah-langkah percepatan pengembalian gajah ini ke habitatnya," beber H Erwin.

Hal senada juga dikatakan Dri Handoyo Kabid Pengamanan dan Perlindungan Hutan, Dinas Kehutanan Tanjab Barat. Pihaknya kesulitan dalam memindahkan gajah tersebut ke habitat asal, lantaran kekurangan fasilitas.

"Bukan semudah memindahkan buaya atau harimau. Paling tidak kita butuhkan truk dan alat-alat pendukung lainnya," sebutnya.

Selain itu kata Dri Handoyo, untuk habitatnya sendiri perlu dipikirkan kembali. Karena terbukti setelah dikembalikan ke habitatnya bersama kawanan gajah yang lain, Haris kembali lagi ke Tanjab Barat.

"Untuk itu rencananya akan dipindahkan ke Reki kawasan hutan yang ada di Kabupaten Batanghari,"terangnya.

Pemindahan habitat gajah, lanjut Dri, perlu persetujuan pihak terkait. "Gajah punya sifat kepekaan dan daya ingat tinggi, yang nantinya peristiwa seperti ini terulang kembali," kata Dri Handoyo.(*)

Penulis : Son

Editor    : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Hasil Pengecekan Tim Gabungan, SPPG Polda Jambi Memenuhi Standar Operasional

JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen

Berita Daerah

Penyaluran Pupuk Subsidi dengan Slogan TEPAT dan PUPUKKU

JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn

Berita Daerah

Dua Oknum Guru SMAN 4 Tanjabtim Dilaporkan ke PGRI dan Disdik Provinsi Jambi

JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika

Berita Daerah

Ketika Demokrasi Melemah, Politik Hukum Ikut Tersandera

Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti

Opini

Ketua DPRD Muaro Jambi Sebut Secara Struktural dan SDM Perumda Tirta Muaro Jambi Kurang Baik

MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat

Berita Daerah


Advertisement