Tanah Pemakaman Umum di Tungkal Kritis, Apa Perhatian Pemkab?


Selasa, 14 Maret 2017 - 07:54:13 WIB - Dibaca: 1396 kali

Salah Satu TPU di Kota Kualatungkal Hampir Penuh.(dok/IT) / HALOSUMATERA.COM

KUALATUNGKAL - Sebagian besar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim di Kualatungkal hampir penuh. Tak heran, ada warga yang harus membeli lahan sendiri untuk menyemayamkan jenazah keluarga yang meninggal dunia.

Pengamatan di lapangan, beberapa makam yang ada di dalam Kota Kuala Tungkal, mulai dari TPU depan kantor Bupati Tanjung Jabung Barat, TPU di belakang Hotel City, TPU dekat Masjid Agung dan beberapa TPU lainnya, sudah hampir penuh.

Bahkan, beberapa makam yang sudah penuhpun masih digunakan sehingga terjadi tumpang tindih saat menguburkan jenazah.

Mardiansyah, warga Kota Kualatungkal, menuturkan, beberapa bulan lalu keluarganya ada yang meninggal dunia. Ketika hendak dimakamkan, ternyata lokasi makam TPU Darussalam di lingkungannya sudah penuh. Akhirnya, pihak keluarga pun harus membeli sepetak tanah khusus hanya untuk pemakaman itu saja.

“Kami terpaksa membeli tanah makam sendiri. Karena kuburannya sudah penuh. Tidak ada tanah yang bisa digunakan,” beber Mardiansyah.

Dia mengungkapkan, bahwa keluarganya membeli tanah warga yang berada di samping pemakaman. Hal itu pun harus melalui perundingan yang serius. Sebab, karena kondisi mendesak, maka pemilik tanah pun bersedia melepaskan tanahnya untuk dibeli dan dijadikan makam.

Bukan hanya Mardiansyah yang mengeluhkan kondisi TPU, warga lain yakni Agau atau Suhairi juga mengutarakan hal sama. Bahkan Agau yang tinggal di samping pemakaman tersebut pun menyebut jika dirinya juga telah membeli tanah makam untuk dirinya dan sang istri.

Pembelian itu kata dia, sudah dilakukannya sejak beberapa tahun lalu. Makam itu sendiri sudah penuh sejak 15 tahun lalu, sedangkan makam itu sendiri sudah ada sejak 1926.

"Makam ini sudah penuh sejak 15 tahun lalu. Bahkan aku sudah membeli tanah untuk makam aku sendiri sejak beberapa tahun lalu. Karena sudah tidak ada lagi tanah yang tersisa," katanya.

Agau sendiri mengutarakan jika dirinya memang memilih membeli tanah makam di lokasi tersebut. Sebab, lokasinya dekat dengan rumahnya dan makam sanak keluarga yang lainnya.

Untuk mendapatkan tanah sepetak makam itu sendiri, dirinya menyebutkan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 2,5 juta. Uang itu sudah termasuk biaya tanah dan upah gali.

"Saya memilih lokasi ini karena memang dekat dengan rumah dan mesjid," ucap Agau.

Dirinya pun mengaku sangat sedih melihat warga yang meninggal dunia di dalam Kota Kuala Tungkal ini. Menurutnya, setiap kali ingin mencari tempat pemakaman umum (TPU), warga selalu kesulitan, karena TPU yang ada juga sudah padat.

“Jadi kemarin itu ada warga yang meninggal, saya melihat warga memakamkan jenazah itu di TPU Jalan Kelapa Gading, sedih sekali karena berlumpur dan jauh ketengah. Karena lokasi dilihat sudah padat,” terangnya.

Kata dia, makam ini sendiri kondisi sudah penuh sejak tahun 1990. Namun, meski sudah penuh, masih banyak juga yang mau menguburkan jenazah keluarganya di sana.

“Makam ini dulunya sungai. Tetapi kenyataanya sudah seperti ini. Bahkan sudah lama penuh namun masih ada saja yang mau ngubur disini. Akhirnya ada juga yang tumpang tindih,” Tuturnya.

Terpisah, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs Amir Sakib tak menampik pemakaman umum di Kualatungkal saat ini sudah hampir padat.

"Kita akan berusaha nantinya dengan meminta kepada pihak pemerintahan. Mulai dari pemerintah Kecamatan, Kelurahan hingga ke RT agar memikir untuk menyediakan pemakaman umum," ungkapnya.

Wabup berujar, di kota Kuala Tungkal saat ini lokasi pemakaman umumnya sangat padat. Dan apabila ada masyarakat yang meninggal untuk dikuburkan, sangat sulit untuk mencarikan tempatnya.

Dikatakan Wabup, sejauh ini belum ada tanah pemakaman umum yang disiapkan pemerintah daerah untuk masyarakat.

"Saat ini belum ada lokasi yang akan kita buat untuk lahan pemakaman umum. Nanti akan kita sampaikan dahulu kepada bupati," Sebutnya.

"Pemkab nantinya akan mencari lokasi TPU yang sesuai supaya tidak jauh dari kota. Sebab orang yang mengantar pemakaman ini nantinya tidak terlalu jauh," timpal Wabup.(*)

Penulis : Eko

Editor : Andri Damanik




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Pengakuan Warga Kuala Tungkal, Pakai Motor Listrik Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan

KUALATUNGKAL - Dalam mendukung Electric Vehicle (EV) yang sedang berkembang pesat di Indonesia, PLN mempromosikan kendaraan listrik berupa mobil listrik, motor

Advertorial

Listrik dan Pipa Bocor Jadi Kendala Perumda Air Minum Tirta Pengabuan

TANJABBAR - Distribusi air ledeng dari Perumda Air Minum Tirta Pengabuan masih belum terealisasi sepenuhnya. Disamping terkendala tegangan listrik, masih banyak

Berita Daerah

Tongkang Batubara Tabrak Fender Tiang Jembatan, Gubernur Al Haris Minta Pengusaha Ganti Rugi

JAMBI  - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos., MH meminta kepada pengusaha untuk bertanggung jawab atas insiden tongkang angkutan batubara yang menabrak

Advertorial

Gubernur Al Haris Terima Penghargaan dari Densus 88 Anti Teror Polri

JAMBI - Gubernur Jambi DR. H. Al Haris, S.Sos, MH mendapat penghargaan dari Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 Anti Teror Polri. Penghargaan dari satuan khusus

Advertorial

Wagub Sani : Turnamen Ekshibisi Dies Natalis Unja Jalin Kebersamaan

JAMBI - Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I mengemukakan, Turnamen dan Ekshibisi Domino untuk memeriahkan Dies Natalis ke-61 Universitas

Advertorial


Advertisement