KUALATUNGKAL - Sebagian besar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim di Kualatungkal hampir penuh. Tak heran, ada warga yang harus membeli lahan sendiri untuk menyemayamkan jenazah keluarga yang meninggal dunia.
Pengamatan di lapangan, beberapa makam yang ada di dalam Kota Kuala Tungkal, mulai dari TPU depan kantor Bupati Tanjung Jabung Barat, TPU di belakang Hotel City, TPU dekat Masjid Agung dan beberapa TPU lainnya, sudah hampir penuh.
Bahkan, beberapa makam yang sudah penuhpun masih digunakan sehingga terjadi tumpang tindih saat menguburkan jenazah.
Mardiansyah, warga Kota Kualatungkal, menuturkan, beberapa bulan lalu keluarganya ada yang meninggal dunia. Ketika hendak dimakamkan, ternyata lokasi makam TPU Darussalam di lingkungannya sudah penuh. Akhirnya, pihak keluarga pun harus membeli sepetak tanah khusus hanya untuk pemakaman itu saja.
“Kami terpaksa membeli tanah makam sendiri. Karena kuburannya sudah penuh. Tidak ada tanah yang bisa digunakan,” beber Mardiansyah.
Dia mengungkapkan, bahwa keluarganya membeli tanah warga yang berada di samping pemakaman. Hal itu pun harus melalui perundingan yang serius. Sebab, karena kondisi mendesak, maka pemilik tanah pun bersedia melepaskan tanahnya untuk dibeli dan dijadikan makam.
Bukan hanya Mardiansyah yang mengeluhkan kondisi TPU, warga lain yakni Agau atau Suhairi juga mengutarakan hal sama. Bahkan Agau yang tinggal di samping pemakaman tersebut pun menyebut jika dirinya juga telah membeli tanah makam untuk dirinya dan sang istri.
Pembelian itu kata dia, sudah dilakukannya sejak beberapa tahun lalu. Makam itu sendiri sudah penuh sejak 15 tahun lalu, sedangkan makam itu sendiri sudah ada sejak 1926.
"Makam ini sudah penuh sejak 15 tahun lalu. Bahkan aku sudah membeli tanah untuk makam aku sendiri sejak beberapa tahun lalu. Karena sudah tidak ada lagi tanah yang tersisa," katanya.
Agau sendiri mengutarakan jika dirinya memang memilih membeli tanah makam di lokasi tersebut. Sebab, lokasinya dekat dengan rumahnya dan makam sanak keluarga yang lainnya.
Untuk mendapatkan tanah sepetak makam itu sendiri, dirinya menyebutkan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 2,5 juta. Uang itu sudah termasuk biaya tanah dan upah gali.
"Saya memilih lokasi ini karena memang dekat dengan rumah dan mesjid," ucap Agau.
Dirinya pun mengaku sangat sedih melihat warga yang meninggal dunia di dalam Kota Kuala Tungkal ini. Menurutnya, setiap kali ingin mencari tempat pemakaman umum (TPU), warga selalu kesulitan, karena TPU yang ada juga sudah padat.
“Jadi kemarin itu ada warga yang meninggal, saya melihat warga memakamkan jenazah itu di TPU Jalan Kelapa Gading, sedih sekali karena berlumpur dan jauh ketengah. Karena lokasi dilihat sudah padat,” terangnya.
Kata dia, makam ini sendiri kondisi sudah penuh sejak tahun 1990. Namun, meski sudah penuh, masih banyak juga yang mau menguburkan jenazah keluarganya di sana.
“Makam ini dulunya sungai. Tetapi kenyataanya sudah seperti ini. Bahkan sudah lama penuh namun masih ada saja yang mau ngubur disini. Akhirnya ada juga yang tumpang tindih,” Tuturnya.
Terpisah, Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs Amir Sakib tak menampik pemakaman umum di Kualatungkal saat ini sudah hampir padat.
"Kita akan berusaha nantinya dengan meminta kepada pihak pemerintahan. Mulai dari pemerintah Kecamatan, Kelurahan hingga ke RT agar memikir untuk menyediakan pemakaman umum," ungkapnya.
Wabup berujar, di kota Kuala Tungkal saat ini lokasi pemakaman umumnya sangat padat. Dan apabila ada masyarakat yang meninggal untuk dikuburkan, sangat sulit untuk mencarikan tempatnya.
Dikatakan Wabup, sejauh ini belum ada tanah pemakaman umum yang disiapkan pemerintah daerah untuk masyarakat.
"Saat ini belum ada lokasi yang akan kita buat untuk lahan pemakaman umum. Nanti akan kita sampaikan dahulu kepada bupati," Sebutnya.
"Pemkab nantinya akan mencari lokasi TPU yang sesuai supaya tidak jauh dari kota. Sebab orang yang mengantar pemakaman ini nantinya tidak terlalu jauh," timpal Wabup.(*)
Penulis : Eko
Editor : Andri Damanik
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket
JAMBI – Polda Jambi berhasil telah mengerahkan 1.147 personil bersama TNI dan instansi lain dalam mengamankan Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mom
TANJABBAR - Jalur Hijau di sepanjang Parit Lapis, Kelurahan Patunas sebagian besar sudah berdiri bangunan. Bahkan, ruang terbuka hijau yang digelontorkan Dinas