BETARA – Sedikitnya 15 karyawan PetroChina dan Subkontraktor PetroChina yang terpapar Covid-19 seluruhnya dirawat dan diisolasi di RS Siloam Jambi. Meski sebelumnya sempat dilakukan isolasi mandiri oleh tim penanganan covid perusahaan migas itu.
Data yang dihimpun infotanjab.com, empat pasien terakhir di PetroChina baru dibawa ke RS Siloam Jambi, kemarin sore (27/7) sekitar pukul 16.00. Sementara pasien lainnya lebih dulu dirujuk ke Siloam.
Penasaran dengan ruang isolasi yang disiapkan perusahaan gas ini, akhirnya tim Gugus Tugas Kabupaten Tanjabbar, yang terdiri dari Kapolres Tanjabbar AKBP Guntur Saputro, SIK, MH, Staf Ahli Bupati selaku Koordinator Pencegahan Covid-19 H. Mhd. Arif, Anggota DPRD Supyagi Syaiful, Camat dan Kapolsek Betara serta Babinsa melakukan sidak, Senin (27/7).
Ternyata, ruang isolasi penangan karyawan pasien Covid-19 di PT PetroChina Int. Jabung Ltd tidak layak dan kurang mengikuti prosedur penanganan pasien Covid-19.
Sebagaimana dikatakan Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro, salah satunya yang harus dipenuhi adalah standar tekanan negative.
“Ruang isolasi yang ada tidak memenuhi standar tekanan negatif. Dengan adanya Covid-19, mengingatkan kita semua bahwa standar ruang isolasi bertekanan negatif itu wajib harus diikuti,” ucapnya.
Selain itu, Tim Gugus Tugas juga menyayangkan tidak adanya tanda-tanda protokol kesehatan di area tersebut.Tak ada satupun di papan mading berisikan informasi tentang covid-19. Begitu pula ruang isolasi tidak diberi label dan sarana cuci tangan.
Parahnya lagi, kebutuhan pasien yang diisolasi juga belum terpenuhi. Itu terbukti dari pengakuan salah pasien isolasi, saat dikonfirmasi langsung tim gugus via Video Call.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Tanjabbar, Suprayogi Syaiful, menyayangkan penerapan protokol kesehatan di perusahaan gas ini terkesan asal-asalan.
Ia merasa geram lantaran tak melihat adanya tanda-tanda infomasi tentang corona. Dia menyaksikan ruang isolasi ini seperti penjara, lantara ada pasien yang diisolasi sebelumnya kekurangan air minum.
Selain itu Politisi Partai Golkar ini mempertanyakan kenapa RS Siloam yang menjadi rujukan pasien positif covid-19, sementara di Tanjabbar ada rumah sakit rujukan Covid-19 yang telah ditunjuk pemerintah.
"Kenapa Petro merujuk ke Siloam, padahal kan RS rujukan Covid-19 sudah ada di SK kan Gubernur," tutur Yogi.
Menanggapi hal itu Humas PeroChina, Mulyono Eko menyebut bahwa di PetroChina sendiri ada Satgas Covid-19 dan prosedur protokol kesehatan.
Namun ia juga memgaku akan mengikuti petunjuk Gugus Tugas Kabupaten Tanjab Barat. "Terima kasih atas kunjungan Tim Gugus Tugas, ini akan menjadi masukan bagi kami untuk perbaikan kedepan, dan masukan ini akan kami sampaikan ke majemen pimpinan," sebut Eko.
Terpisah, Jubir Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjabbar, Ir Taharuddin, kepada infotanjab.com Selasa (28/7) mengatakan, dari data yang diinput sebanyak 15 karyawan PetroChina/Subkontraktor yang terpapar Covid-19.
Pihaknya telah melakukan langkah-langkah, dengan melakukan rapid tes di Pasar Pematang Lumut dan uji swab bagi keluarga pasien.
“Jumlah yang dirapid belum terdata, karena sampai hari ini masih sedang berlangsung,” ujarnya.(*/pend/nik)
TANJABBAR – Jalur Dua Parit Gompong Kota Kualatungkal sering tergenang banjir, terutama pada musim pasang dan penghujan. Jalan Nasional ini perlu menjadi perh
JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas telekomunikasi dan internet di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat
JAKARTA – Upaya memperkuat potensi sumber daya manusia terus digulirkan oleh Pemkab Tanjung Jabung Barat. Kali ini, di sektor minyak dan gas, Bupati Tanjung J
JAKARTA - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT Digital Sandi Informasi di Jakarta Selatan, Rabu (8/1)
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,