KUALATUNGKAL - Pembangunan Jembatan Penghubung di sebelah Kantor Bupati menelan dana Rp 3,8 miliar disoal. Selain perencanaan yang tidak matang, pengaman bagi pekerja kurang diperhatikan.
Sebagaimana dituturkan Sudirman, Ketua Ormas Rajawali Sakti Kabupaten Tanjabbar, safety bagi para pekerja harus diperhatikan demi keselamatan.
"Mulai dari sepatu, baju, helm tidak dipakai. Ini kan aturan, apalagi ini proyek pemerintah," kata Sudirman.
Selain itu, ada sejumlah warga yang protes dan mengadu ke RT bahwa pembangunan jembatan jangan sampai menghalangi jalur pompong.
"RT yang ngomong, kalau warganya mulai ngeluh. Jangan sampai jembatan terlalu rendah ke permukaan sungai. Nanti pompong gak bisa lewat," ujar Sudirman.
Dikatakan Sudirman, soal perencanaan pembangunan jembatan besi ini juga patut dipertanyakan. Kata dia, tidak relevan penggunaan kontruksi besi di air asin.
"jika ada kelalaian dan keluhahan warga yang lebih fatal, kita akan melakukan aksi di Kantor Bupati," ujar Sudirman.
Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari Dinas PUPR Tanjabbar.(*/nik)
Editor : It Redaksi
Baca Juga: Jembatan Ini Dibangun Pasca Pembelian Tanah Rp 1,4 M
JAKARTA – Upaya memperkuat potensi sumber daya manusia terus digulirkan oleh Pemkab Tanjung Jabung Barat. Kali ini, di sektor minyak dan gas, Bupati Tanjung J
JAKARTA - Bupati Tanjung Jabung Barat, Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, melakukan kunjungan kerja ke Kantor PT Digital Sandi Informasi di Jakarta Selatan, Rabu (8/1)
TANJABBAR – Belum lama ini Satpol PP Kabupaten Tanjabbar bersama Lurah Patunas sempat mendatangi rumah warga di RT 08 Kelurahan Patunas, Ratli Kurniato F,
BATANGHARI – Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Batanghari, Hambali Bakhtiar memberikan apresiasi yang
JAMBI – Apresiasi terhadap Polda Jambi dan jajaran terus berdatangan, terkait keberhasilan Polri dalam mengamankan dan menciptakan situasi kondusif selama ket