KUALATUNGKAL – Warga yang tinggal di seputaran Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Desa Pematang Lumut protes. Selain kebisingan suara mesin, suara dentuman sering mengejutkan warga.
Untuk diketahui, jarak hunian warga dari mesin pembangkit sekitar 50 meter saja.
Dari informasi yang diperoleh, gangguan yang berefek ke warga mulai dirasakan warga saat awal pemancangan pondasi bangunan.
"Waktu pemancangan kemarin itu, rumah saya sampai retak –retak, " kata Arbain salah seorang warga yang bermukim persis di sebelah bangunan PLTMG.
Tidak hanya terganggu dengan kebisingan suara mesin, Arbain juga khawatir dengan keberadaan tiga tiang gardu yang didirikan perusahaan persis di perbatasan dengan lahan pekarangannya.
"Takutnya kalau tumbang. Itu kan ada arus listriknya. Bisa kesentrum nanti,"ungkapnya.

(Arbain Warga yang Tinggal di Sekitar PLTMG Pematang Lumut)
Gangguan lainnya seperti aroma tidak sedap dari gas buang (flare gas) kerab dikeluhkan warga setempat.
"Saya sudah sampaikan semua keluhan ini ke RT," bebernya saat ditemui di kediamannya di RT 05, Desa Pematang Lumut.
Arbain mengaku telah meminta perusahaan untuk merelokasi rumahnya. Namun, belum menemukan kesepakatan dalam negosasi beberapa waktu lalu.
"Sudah pernah utusan perusahaan datang ke rumah. Tapi belum ada kepastian," tukasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen PLTMG.
Sementara itu, Ketua Ormas Rajawali Sakti, Sudirman menduga adanya kesalahan awal pada pembangunan Pembangkit Gas tersebut. Seharusnya izin gangguan yang dikeluarkan sesuai dengan prosedur di lapangan.
“Kan warga duluan tinggal disitu ketimbang PLTMG. Kenapa ada protes, berarti memang warga terganggu,” ungkapnya.
Sudirman juga menyayangkan, jika pasokan listrik dari PLTMG tersebut tidak dapat dinikmati warga setempat.(*/nik)
Editor: It Redaksi
JAMBI – Tim dari BPOM Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Kota Jambi dan BGN Provinsi Jambi mengecek Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Jambi, Sen
JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengawasi pendistribusian dan mencegah penyalahgunaannya di Provinsi Jambi. Dengan tagine “Tepat” yakn
JAMBI- Dua orang oknum guru di SMA Negeri 4 Tanjung Jabung Timur resmi dilaporkan ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi dan Dinas Pendidika
Dalam beberapa tahun terakhir, wajah politik hukum Indonesia memperlihatkan arah yang mengkhawatirkan. Di tengah sistem demokrasi yang seharusnya menjamin parti
MUARO JAMBI – Ketua DPRD Muaro Jambi Aidi Hatta, S.Ag memberikan tanggapannya terkait pelayanan Perumda Tirta Muaro Jambi yang kerab dikeluhkan masyarakat