Bangun tidur tidur lagi. Itulah kerjaan hari-hari Nurkholis (29), pasien terkonfirmasi Covid-19 yang kini dirawat di RS Daud Arif. Pemuda berdarah jawa ini kini dirawat di satu ruangan bersama kedua orang tuanya.
ANDRI DAMANIK – HALO SUMATERA
Layaknya orang sehat, Nurkholis terkurung dalam ruangan berukuran 7x3,5 meter. Tidak ada tanda-tanda gejala, dia terkonfirmasi virus yang menyerang belahan dunia ini.
Suhu badan masih normal, di kisaran 36,5 derajad celcius. Tidak ada gejala sesak nafas, bahkan hilangnya rasa penciuman. Semuanya normal, tanpa ada satu gejalapun.
Remaja bergelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) ini, dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19 pada 19 September 2020. Bersama ibunya, dia langsung diisolasi di RS Daud Arif. Sedangkan ayahnya, lebih dulu diisolasi pada 16 September 2020.
Pertama kali dirawat, Nurkholis digabung dengan ibunya, sedangkan ayahnya dirawat di ruang terpisah. Belakangan, mereka digabung dalam satu ruangan.
Kini mereka bertiga dirawat di ruang eks Sal Anak, dengan tempat tidur yang terpisah.
Nurkholis kepada halosumatera.com dikonfirmasi Minggu siang (11/10) menuturkan, dia dan orang tuanya masih menunggu hasil swab ketiga. Hasil swab kedua dia masih dinyatakan positif, sedangkan ibunya negatif. Sedangkan bapaknya, hasil swap pertama negatif, kedua dan ketiga masih positif. Sekarang menunggu hasil swab keempat.
Rasa bosan, pun tak terelakkan. Dari mulai bangun, tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan. Jika diizinkan, dia ingin isolasi di rumah. “Ya beginilah bang, bangun tidur sampai tidur lagi, di ruangan, tidak ada senam. Paling main Hp dan ibadah. Kalau Cuma begini saja, mending nginap di rumah. Saya kasihan sama orang tua saya bang,” kata Nurkholis.
Namun apa daya, pasien terkonfirmasi positif menjadi pengawasan pemerintah. Tidak bisa bebas seperti orang yang tidak terpapar. Namun Kholis hanya bisa menghibur diri sembari mengurus orang tuanya, yang sebelumnya mengalami sakit gula.
“Kalau bapak sama ibu memang ada penyakit gula, tapi kondisinya sudah mendingan,” tuturnya.
Soal makanan, Nurkholis juga protes. Pasalnya, antara pasien sehat dan gejala disamakan. Sejak dia dirawat, dia diberi nasi bubur, layaknya seperti orang sakit. “Ya mending dirumah saja kalau begini,” tuturnya lagi.
Sejak dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, Nurkholis hanya bisa pasrah, menunggu keputusan tim medis, bahwa hasil swab negatif, dan bisa tinggal di rumah.
Rasa ingin keluar dari ruangan sempat terpikir, namun hal itu diurungkan lantaran nama baik orang tuanya. “Ya mau gimana lagi bang,” ungkapnya.
16 Pasien Dirawat
Jubir Rumah Sakit Daud Arif, dr Nani mengatakan, saat ini ada 16 pasien terkonfirmasi positif yang dirawat di RS Daud Arif.
Ada dua lantai bangunan rumah sakit yang disiapkan, untuk pasien terkonfirmasi positif dan suspek. Lantai atas untuk pasien positif, dan lantai bawah untuk pasien suspek.
Untuk lantai atas ada 13 bed yang disiapkan, untuk pasien suspek (rapid reaktif) disiapkan 9 kamar.
Diakui Nani, ada pasien terkonfirmasi positif yang digabung dalam satu ruangan. Menurut dia, tempat tidur disiapkan untuk satu pasien. “Kan ada jaraknya, seperti di Negara lain juga ada yang digabung,” ungkap Nani.
Soal makanan yang diberikan kepada pasien, Nani mengatakan bukan bagiannya. “Tapi saya sudah mendapatkan laporan dan sudah ditindaklanjuti segera,” ujar Nani kepada halosumatera.com, Minggu sore (11/10).(bersambung)
JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat
JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas
JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s
TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorangĀ Karyawan k
TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba