Awalnya hanya Hunting Foto, Akhirnya Tertarik dengan Ritual di Pangkal Babu


Senin, 05 Oktober 2020 - WIB - Dibaca: 2752 kali

Asri, Fotografer Senior di Kota Kualatungkal Bersahabat Erat dengan Alam Pangkal Babu, Kualatungkal, Kabupaten Tanjabbar.(*/nik) / HALOSUMATERA.COM

Ketertarikan dengan Pangkal Babu berawal dari hunting foto. Fotografer ini akhirnya akrab dengan alam Pangkal Babu, Desa Tungkal I yang terkenal dengan misteri mistis.

Andri Damanik – Halo Sumatera

Siapa yang tidak kenal dengan Pangkal Babu. Lokasinya hanya beberapa kilometer dari Kota Kualatungkal, ibukota Kabupaten Tanjab Barat Provinsi Jambi.

Di pangkal babu ini terbagi beberapa kampung, dibagi dalam beberapa parit. Ada Parit 9, Parit 10, sampai ke parit 16. Nama lain dari Pangkal Babu adalah Dusun Bahagia.

Di kawasan ini terdapat sumber daya hutan mangrove, salah satunya jenis bakau, yang telah ada sejak separuh abad silam. Belum ada keterangan jelas, apakah hutan bakau ini ditanam oleh warga lokal atau tumbuh sendiri.

Namun terlihat, susunan pohon masih berantakan, yang agak menjorok ke daratan, dari bibir Pantai Pangkal Babu. Tak seperti sekarang, sejak mangrove booming, pemerintah pusat dan daerah begitu gencar menggalakkan penanaman mangrove.

Selain bakau, di kawasan ini juga masih banyak satwa liar, seperti elang pantai, burung hantu, ular bakau.

Fenomena alam ini membuat Asri, Fotografer berdarah Bugis ini mulai terjun ke Pangkal Babu, mengabadikan bentangan alam pesisir Tanjungjabung.

Ditemui halosumatera.com, Senin (5/10/20, Asri membeberkan  ketertarikannya dengan Pangkal Babu, mulai dari sejarah dibukanya wilayah ini, tokoh di Pangkal Babu yang menetap di Pangkal Babu dan tradisi adat setempat yang dilakukan di rumah tokoh yang dituakan.

Hal-hal spesifik ini, Asri luar kepala, dia mengetahui luar dalam, bukan sekedar hunting foto, namun lebih itu dia menguasai histori Pangkal Babu.

“Ya awalnya 2015 lalu kita hunting di sana sambil nyari momen yang bagus buat foto. Dan semakin kesini saya semakin tertarik. Saya pengen lebih tau lebih dalam tentang Pakal Babu,” kata Asri saat dibincangi halosumatera.com.

Bentuk Organisasi

Ketertarikan dengan Pangkal Babu semakin kuat. Asripun meningkatkan konten fotonya sampai pada pembuatan vidio di chanel Youtube. Tak lepas dari Pangkal Babu, dia mencari konten-konten yang menarik, sebagai tontonan edukasi bagi semua kalangan.

Sekitar 2018 silam, Asri bersama rekannya yang memiliki konsep sama, peduli Pangkal Babu, yakni Suproyogi Saiful (mantan Ketua KNPI Tanjabbar) dan Azmi Saputra (tokoh pemuda Tanjabbar), menggagas Organisasi Pemuda Pesisir Pangkal Babu.

Kata Asri, mereka bertiga hanya sebagai pendiri organisasi ini, namun anggota dan ketua organisasi berbadan hukum ini diserahkan kepada pemuda di beberapa Parit di wilayah Pangkal Babu, Desa Tungkal I. Setidaknya ada 30 orang pemuda setempat yang tergabung dalam organisasi ini.

“Kita sudah sepakat, kita hanya sebagai pendiri, bukan ada kepentingan lain. Kita hanya ingin, kawasan mangrove dan wilayah Pangkal Babu ini maju dan bisa terjaga dari tangan-tangan jahil,” kata Asri.

Melalui organisasi ini, lanjut Asri, pemuda Pangkal Babu semakin aktif dalam menjaga ekosistem mangrove. Dan mereka memiliki kesadaran sendiri menjaga dan menanam mangrove, tanpa disuruh dan diupah. Mereka selalu menjaga kebersihan dari sampah-sampah plastik yang berserakan di sekitar mangrove.

“Artinya, warga lokal sudah bersahabat dengan alam Pangkal Babu, dan hidup berdampingan dengan mangrove. Mangrove menjaga keseimbangan disana. Karena tanpa mangrove, lahan pertanian mereka akan rusak, diterjang pasang laut,” jelas Asri.

Inilah yang menjadikan masyarakat setempat bergantung dengan hutan mangrove di Pangkal Babu. Dan mereka akan berada di garis depan jika ada yang ingin merusak kawasan mangrove untuk kepentingan komersil.

Kata Asri, dulu sempat ada yang menggunakan racun di kawasan mangrove untuk menangkap udang di kawasan bakau, gak segan-segan pemuda setempat mencegahnya. Begitu juga penebangan hutan bakau, kini tak perda terjadi lagi.

“Kebun mereka bersebelahan dengan mangrove. Jadi mangrove lah yang menjaga kebun mereka dari pengikisan pantai. Dan ini ternyata sudah diterapkan dari orang tua terdahulu di Pangkal Babu,” jelasnya.

Tradisi Maggendrang

Asri, si fotografer ini semakin bersahabat dengan masyarakat lokal. Dia bukan lagi orang asing di Pangkal Babu. Bukan cerita alam, tapi tradisi warga setempat, Asri begitu paham.

Asri menceritakan, ada ritual yang dilakukan warga setempat setiap tahun dan setiap tiga tahun sekali.

Setiap tahun itu adalah selamatan parit, dilakukan di rumah tokoh setempat, sambil membaca doa selamat.

Sedangkan per tiga tahun sekali, lebih unik dan mistik. Di ritual ini selain ada penyiapan makanan bubur merah putih, diselingi dengan gendang dengan ketukan ganjil. Dan ternyata ketukan gendang ini telah diajari pendahulu mereka, bukan sembarang tepuk.

“Maggendrang ini ada sanadnya, kalau orang bilang seperti selamatan, dan ada doa selamatnya juga. Tapi nanti akan hadiri secara mistis penunggu atau orang bunian disana, menyampaikan pesan kepada warga setempat,” ujar Asri.

Soal cerita orang bunian, agak tabuh untuk diucapkan, tapi Asri meyakini disana (pangkal babu,red), memang tempatnya. Pangkal Babu itu, kata Asri, berdasarkan keterangan warga setempat, adalah kepanjangan dari Pangkalan Bangsa Bunian (Pangkal Babu). Sampai sekarang, pangkal babu memang terkenal memiliki cerita mistis.

“Kalau kita ceritakan banyak kejadian aneh. Dan saya meyakini itu, yang penting kita ke Pangkal Babu tidak ada niatan buruk. Alhamdulillah selama masuk ke sana, saya tidak pernah halangan, karena niat tidak macam-macam. Sekedar hunting, dan ikut menjaga kelestarian alam di sana,” ungkap Asri.

Asripun melanjutkan cerita asal muasal berdirinya kampung ini, dan tokoh pertama. Asri menyebut H Ibrahim, dari salah satu tokoh di Pangkal Babu, yang telah meninggal dunia. Kediamannya di Parit IX, dan sekarang ada keturunannya yang mengetahui cerita Pangkal Babu di zaman dulu.(bersambung)

 

 




Komentar Anda



Terkini Lainnya

Gubernur Al Haris Tutup Hari Krida Pertanian ke-52 Tingkat Provinsi Jambi Tahun 2024

JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris, secara resmi menutup kegiatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-52 tingkat Provinsi Jambi yang berlangsung di arena ex-MTQ Kabupat

Advertorial

Gubernur Jambi Al Haris Pimpin Peringatan HUT ke-79 PGRI dan HGN 2024 di Tebo

JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris menghadiri dan memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nas

Advertorial

Gubernur Al Haris Tegaskan Pentingnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

JAMBI - Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jambi. Pernyataan ini disampaikannya s

Advertorial

Sopir BNI Kualatungkal Dipecat Sepihak, Diduga Masalah Sepele

TANJABBAR - Supervisor Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), diduga memecat salah seorangĀ  Karyawan k

Berita Daerah

IJTI Kecam Arogansi Oknum Kadis Koperindag Tanjabbar, Beri Waktu 24 Jam untuk Klarifikasi

TANJABBAR - Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jambi, sangat mengencam atas tindakan arogan oleh oknum Kadis Koperindag Tanjabba

Berita Daerah


Advertisement